Android Studio merupakan IDE resmi untuk Android Development yang telah diperkenalkan Google pada tahun 2013. Android Studio sendiri merupakan pengembangan dari Eclipse IDE yang sebelumnya digunakan untuk Android Development dan Android Studio dibuat berdasarkan IDE Java populer yaitu Intellij IDE.
Komponen yang harus dipersiapkan dalam pemograman android studio, antara lain :
- Komputer, dengan spesifikasi minimal, RAM 2G, Prosesor i3, strorage 1.5G, OS windows/linux/mac os
- JDK, bisa didownload di https://jdk.java.net/
- Android Studio, bisa didownload di https://developer.android.com/studio?gad_source=1&gbraid=0AAAAAC-IOZngJWsobso7Ij1WpwBjWxRDJ&gclid=Cj0KCQjw_JzABhC2ARIsAPe3ynq6miRlwEwk1LnlHmqtGQCAF8KlnmUkPCXd3IrX-1CNDzKIAaZNtX4aAmXpEALw_wcB&gclsrc=aw.ds
Langkah-langkah instalasi JDK, sebagai berikut :
- Ekstrak file JDK
- Double klik file setup JDK, ikuti langkahnya sampai finish
- Masuk ke lokasi folder installasi JDK , kemudian masuk ke folder bin dan Copy lokasi foldernya
- Klik kanan pada nama komputer, Pilih menu Properties, akan masuk pada menu sistem, klik menu Advanced system settings. Maka kotak System Properties akan ditampilkan. Klik button Environtment Variables, lihatlah pada System Valiables. Cari dan pilihlah Path dan klik menu Edit. Dan di kotak Edit Environtment Variable, klik New. Disini kita akan menambahkan path kepada sistem komputer kita, agar JDK dapat dikenali, Paste lokasi folder tempat installasi aplikasi JDK tersebut lalu klik OK, akan kembali ke kotak Environtment Variables, Klik OK. akan kembali lagi pada kotak System Properties. Klik OK,
Langkah-langkah instalasi Android studio, sebagai berikut :
- Ekstrak file Android Studio
- Double klik file setup Android Studio, ikuti langkahnya sampai finish
Android Studio menyediakan beberapa fitur untuk mendukung proses pengerjaan aplikasi secara maksimal, antara lain :
- Visual Layout Editor, untuk membuat layout secara cepat tanpa perlu menuliskan kode XML. Sehingga proses pembuatan aplikasi mobile lebih cepat dan lebih efektif, dapat melakukan preview pada model yang sudah dipilih, Jika ada desain pada layout yang dirasa kurang pada layar sebuah perangkat, pengguna bisa menyesuaikan desain dengan melakukan resize sesuai ukuran yang diinginkan.
- APK Analyzer, untuk menganalisa komposisi yang ada pada format APK, dapat mengurangi ukuran pada format APK dan memproses debug file DEX (Dalvik Executable) dengan lebih cepat, yang dapat digabungkan menjadi paket APK, yang merupakan file aplikasi Android yang dapat digunakan untuk distribusi dan pemasangan aplikasi mobile.
- Android Emulator, merupakan fitur simulasi virtual untuk melakukan ujicoba dengan aplikasi ini. Sehingga tidak diperlukan software fisik dari android itu sendiri. Pengguna bebas memilih jenis perangkat maupun OS yang akan diujicoba pada fitur ini, dan memiliki kemampuan yang sebanding dengan perangkat Android asli, dan pengguna bahkan dapat menguji aplikasi dengan kecepatan yang lebih besar, karena transfer data dari Android Studio ke Emulator lebih cepat daripada melalui kabel USB ke perangkat Android.
- Intelligent Code Editor, merupakan implementasi dari android studio sebagai IDE, dalam hal ini adalah Intellij IDEA yang memiliki fitur yang sangat baik, juga memiliki code editor yang cerdas dan efektif dalam menulis kode.
- Flexible Build System, didukung oleh Gradle sebagai program build untuk memprogram secara otomatis dan mengatur dependensi dan kustomisasi konfigurasi build dengan lebih fleksibel, sehingga bisa melakukan build aplikasi android dengan berbagai versi konfigurasi pada software yang berbeda dalam satu proyek.
- Realtime Profilers, merupakan fitur yang menyediakan statistik data penggunaan resource seperti CPU, memori, baterai dan aktivitas jaringan saat menggunakan Android Studio, dan dapat mengetahui performa Android Studio. Jika ada penurunan kinerja yang menimbulkan gangguan pada Android Studio, dapat memutuskan sambungan software atau mengakhiri sesi.
Antarmuka Android Studio, terdiri dari :
- Toolbar, tampilan untuk melakukan atau mengeksekusi tindakan dengan cepat, bisa mengatur SDK Manager, AVD Manager, menjalankan hasil program, build program, hingga debuging, di buat dengan icon-icon yang familiar yang mempermudah pengembang untuk melakukan eksekusi tindakan.
- Navigation Bar, berfungsi untuk mengekplorasi semua tindakan, bisa melakukan tindakan seperti membuat proyek baru, mengedit proyek atau membuka proyek yang sudah ada.
- Windows Editor, pengembang bisa memodifikasi atau membuat kode yang ada pada struktur direktori proyek, bisa di modifikasi di jendela ini.
- Windows Toolbar, bisa mengecilkan atau memperbesar jendela, bisa memilih jendela mana yang di tampilkan, dan jendela mana yang di sembunyikan.
- Windows Tool, bisa melakukan penganturan manajemen proyek, pencarian dan version control, bisa memperbesar atau memperkecil jendela. Dan memilih jendela mana yang di tampilkan.
- Status Bar, bisa melihat status project, apakah bisa berjalan dengan normal, ada error atau ada warning.
Pada saat membuat aplikasi Android, struktur direktori akan terbentuk secara otomatis yang memiliki fungsi yang berbeda, antara lain :
build/
folder ini berisi output dari program yang sudah di build sebelumnya. Isi dalam folder ini tidak boleh di edit, karena terbentuk secara otomatis oleh sistem Android Studio. File .apk dan program yang di jalankan di simulator atau langsung di device Android anda akan di jalankan dari folder ini.libs/
folder ini berisi library pribadi. Jika program yang kita buat cukup panjang, harus di buat library pribadi agar program utama menjadi lebih ringkas.src/
pada direktori ini berisi semua kode sumber untuk membangun aplikasi android. Dalam direktori ini terdapat beberapa direktori terpisah untuk mengklasifikasi struktur.androidTest/
direktori ini berisi kode untuk pengujian instrumentasi yang di jalankan pada perangkat Android.main/
ini merupakan direktori utama dari kode sumber yang bisa di gunakan dalam keseluruhan program aplikasi Android. Direktorimain/
memiliki beberapa sub direktori dan file, diantaranya:java/
pada direktori ini berisi kode sumber java. Biasanya pada folde ini file java di pisahkan berdasarkan halaman aplikasi.jni/
direktori ini berisi kode asli yang menggunakan Java Native Interface (JNI). Apabila anda tidak menggunakan JNI, folder ini tidak akan muncul.gen/
sama seperti JNI, direktori ini berisi file java yang dihasilkan oleh Android Studio dengan menggunakan antarmuka yang dibuat dari file AIDL (Android Interface Definition Language), contoh file dalam direktori ini adalahR.java
. Jika anda tidak menggunakan AIDL, direktori ini tidak akan muncul.res/
direktori ini berisi semua sumber daya dari aplikasi, misalnya pengaturan layout, pengaturan warna, string, dll.drawable/
direktori untuk menyimpan asset berupa image atau icon. Sistem akan otomatis merubah ukuran yang sesuai dengan device yang di pakai.layout/
merupakan direktori yang khusus digunakan untuk pengaturan layout setiap halaman pada aplikasi.values/
merupakan direktori yang berisi nilai-nilai yang digunakan pada aplikasi, misalnya nilai string, warna dan pengaturan style.
assets/
direktori ini berisi semua file yang akan di kompilasi menjadi paket APK.AndroidManifest.xml
ini merupakan file yang berisi pengaturan aplikasi utama. Pada file ini anda bisa mengatur icon, splash screen dan lain-lain.
test/
direktori ini berisi kode-kode untuk keperluan pengujian lokal yang dijalankan pada JVM (Java Hosting Provider) host anda.
AKSI NYATA
- Buat project di Android Studio, klik Start a new Android Studio project untuk membuat proyek baru
- Pilih jenis project, Pilih jenis Empty Activity karena akan membuat aplikasi dari nol. Setelah itu, klik Next untuk melanjutkan
- Konfigurasi project, pengisiannya bisa seperti berikut :
- Name : Isi dengan nama project yang kamu inginkan.
- Package name : Nama identitas dari class yang digunakan untuk pemanggilan suatu program di Android, misalnya com.android.app
- Save location : Lokasi penyimpanan project, misalnya di Data C.
- Minimum SDK : Digunakan untuk proses running hasil aplikasi Android yang akan berjalan pada versi Android. Di sini menggunakan API 21 karena dapat berjalan di 99,5% perangkat Android.
- Build configuration language : Bahasa pemrograman yang digunakan. Di sini menggunakan bahasa pemrograman Kotlin DSL yang memang direkomendasikan
- klik Finish untuk mulai membuat aplikasi Android, maka dashboard otomatis terbuka adalah main_activity.xml yang berada di menu res (resources). Main_activity.xml ini adalah resource file utama jika belum ada bisa membuatnya terlebih dahulu, dengan cara :
- Klik kanan pada res > New > Android Resource Directory
- Pada kolom Resources type pilih Layout lalu klik OK
- Selanjutnya klik kanan pada menu Layout > New > Layout Resource File
- Pada kolom File Name tuliskan main_activity.xml lalu klik OK
- Mengatur layout dan interface, yang merupakan tampilan visual, meliputi :
- warna background, warna awalnya adalah putih dengan kode #FFFFFF, bisa diganti misalnya warna biru muda dengan kode #3A97B3, maka coding untuk warna background menjadi:
<androidx.constraintlayout.widget.ConstraintLayout android:layout_width="409dp" android:layout_height="729dp" android:background="#3A97B3" android:visibility="visible" app:layout_constraintEnd_toEndOf="parent" tools:layout_editor_absoluteY="1dp" tools:visibility="visible">
Atau, kamu bisa langsung custom warna di bagian Attributes di sebelah kanan. Nanti coding warna akan terganti secara otomatis saat kamu memilih warnanya
- image view, untuk menambahkan gambar ikuti langkah berikut :
- Siapkan file gambar, Jika nama filenya lebih dari satu kata maka hubungkan dengan underscore, selain underscore maka tidak akan terbaca nantinya. Misalnya seperti nama file berikut, yaitu logo_A dan logo_A_1
- Copy file gambar tersebut kemudian masuk ke aplikasi Android Studio, cari resource drawable > klik kanan > Paste
- Selanjutnya akan muncul jendela seperti ini, pilih drawable (atas) bukan drawable-v24 (bawah). Lalu klik OK
- Setelah itu akan muncul jendela untuk mengisi nama, langsung saja klik OK
- Langkah selanjutnya pilih Palette > Common > ImageView. Klik dan tahan menu ImageView lalu arahkan ke bidang yang mau diisi gambar
- Nanti akan muncul jendela menu gambar. Scroll ke bawah untuk mencari gambar yang mau kamu masukkan. Jika gambarmu tidak muncul coba perhatikan step 1 di tutorial image view ini
- Selanjutnya kamu hanya perlu kustomisasi (ukuran, peletakan, dan sebagainya)
- text view, cara memasukkan teks sama seperti cara memasukkan gambar, yaitu drag and drop jenis teks yang diinginkan. Dalam contoh kali ini menggunakan 2 jenis text view :
- Teks “WEBSITE CEPAT DAN AMAN” dan teks “Pilih paket kamu sekarang!” menggunakan TextView, codingnya :
<TextView android:id="@+id/textView2" android:layout_width="match_parent" android:layout_height="41dp" android:paddingLeft="20dp" android:paddingRight="20dp" android:text="WEBSITE CEPAT DAN AMAN" android:textAlignment="center" android:textColor="#273CAF" android:textSize="28dp" android:textStyle="bold" tools:layout_editor_absoluteX="0dp" tools:layout_editor_absoluteY="187dp" />
- Teks “Fitur lengkap”, “Gratis SSL Grade A”, dan “ISO 27001” menggunakan MultiAutoCompleteTextView, codingnya :
<AutoCompleteTextView android:id="@+id/autoCompleteTextView" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:text="Fitur lengkap" android:textSize="15dp" android:textStyle="bold" app:layout_constraintEnd_toEndOf="parent" app:layout_constraintHorizontal_bias="0.079" app:layout_constraintStart_toStartOf="parent" tools:layout_editor_absoluteY="226dp" />
bisa melakukan kustomisasi teksnya (mengubah warna, ukuran, dan sebagainya) melalui Attributes agar lebih mudah. Nantinya, coding akan berubah sendiri menyesuaikan kustomisasi
- Teks “WEBSITE CEPAT DAN AMAN” dan teks “Pilih paket kamu sekarang!” menggunakan TextView, codingnya :
- warna background, warna awalnya adalah putih dengan kode #FFFFFF, bisa diganti misalnya warna biru muda dengan kode #3A97B3, maka coding untuk warna background menjadi:
- Menambahkan fitur-fitur utama, menggunakan dua jenis fitur, yaitu :
-
- Fitur switch button, cara memasukkan fitur switch button, dengan drag and drop jenis fitur yang diinginkan. fitur button dapat dicari pada Palette > Buttons > Switch, kodingnya :
<Switch android:id="@+id/switch1" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:text="DARK MODE" android:textColor="#100F0F" android:textDirection="firstStrongRtl" android:textSize="13sp" android:textStyle="bold" android:thumbTint="#121111" android:typeface="normal" app:layout_constraintBottom_toBottomOf="parent" app:layout_constraintEnd_toEndOf="parent" app:layout_constraintHorizontal_bias="0.968" app:layout_constraintStart_toStartOf="parent" app:layout_constraintTop_toTopOf="parent" app:layout_constraintVertical_bias="0.022" />
- fitur button, Cara memasukkan fitur button dengan drag and drop jenis fitur yang diinginkan, dapat dicari pada Palette > Buttons > Button, kodingnya :
<Button android:id="@+id/button3" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_centerInParent="true" android:background="#48A34C" android:paddingLeft="12dp" android:paddingRight="12dp" android:text="BELI HOSTING GRATIS DOMAIN" android:textColor="@android:color/white" android:textSize="17sp" app:layout_constraintBottom_toBottomOf="parent" app:layout_constraintEnd_toEndOf="parent" app:layout_constraintHorizontal_bias="0.496" app:layout_constraintStart_toStartOf="parent" app:layout_constraintTop_toTopOf="parent" app:layout_constraintVertical_bias="0.788" />
- Fitur switch button, cara memasukkan fitur switch button, dengan drag and drop jenis fitur yang diinginkan. fitur button dapat dicari pada Palette > Buttons > Switch, kodingnya :
bisa melakukan kustomisasi (mengubah warna, ukuran, dan sebagainya) melalui Attributes agar lebih mudah. Nantinya, coding akan berubah sendiri menyesuaikan kustomisasi
-
LAMPIRAN :