A. PENGANTAR
Telur asin merupakan olahan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan untuk menonaktifkan enzim perombak, yang paling umum digunakan adalah telur itik atau bebek. Daerah penghasil telur yang terkenal berasal dari Brebes dan Bayuwangi dengan berbagai varian rasa dan warna serta teknik pengolahannya.
Secara umum kandungan gizi pada telur asin dari Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), dalam 100 gram mengandung :
-
- Air : 66,5 g.
- Protein : 13,6 g.
- Lemak : 13,3 g.
- Karbohidrat : 4,4 g.
- Asam lemak jenuh : 3,18 g.
- Asam lemak tak jenuh : 1,63 g.
- Kalsium : 120 miligram (mg).
- Fosfor : 157 mg.
- Zat besi : 1,8 mg.
- Natrium : 483 mg.
- Kalium : 140,1 mg.
- Selenium : 30,4 mikrogram (mcg).
- Vitamin A : 253 mcg.
- Beta-karoten : 13 mcg.
- Thiamin : 0,28 mcg.
- Riboflavin : 0,98 mg
- Niacin : 0,6 mg.
- kalori :179 kkal.
Kandungan gizi telur asin sangat bermanfaat untuk tubuh manusia, antara lain :
-
- Meningkatkan fungsi penglihatan
- Menjaga sistem kekebalan tubuh
- Menjaga kesehatan ibu dan janin
- Menurunkan risiko osteoporosis
- Membangun dan memperbaiki jaringan rusak
B. ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN TELUR ASIN
Secara umum bahan yang digunakan untuk membuat telur asin, sebagai berikut :
-
- Telur, pada dasarnya semua jenis telur dapat digunakan sebagai bahan baku telur asin, hanya yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah telur bebek/itik
- Amplas, gunakan ukuran halus biasanya yang nomor 1000
- Garam, pada dasarnya semua jenis garam dapat digunakan, tetapi yang paling banyak digunakan adalah garam laut
- Bubuk/serbuk, hampir semua bubuk atau serbuk dapat digunakan sebagai media pembungkus telur, yang paling banyak digunakan abu, bata merah dan lumpur
- Air, untuk membuat adonan bubuk dan garam
- Pewarna, bisa alami dan buatan
- Perasa, bisa alami dan buatan
Sedangkan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat telur asin, antara lain :
-
- Ember, untuk tempat penyimpanan telur asin
- Spatula, untuk mengaduk adonan garam dan bubuk
C. CARA PEMBUATAN TELUR ASIN
Secara umum langkah pembuatan telur asin dapat dikelompokkan dalam 3 tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan, meliputi :
-
- Pengecekan telur dengan memasukan telur kedalam air, jika tenggelam berarti bagus, jika terapung berarti jelek
- Pembersihan telur dengan menggunakan amplas sampai bersih dan kelihatan pori-pori pada kulit telur
2. Tahap Pengasinan, merupakan proses osmosis, ada beberapa teknik, antara lain :
-
- Teknik Abu Gosok : buat adonan abu gosok dan garam dengan perbandingan 4 : 1 atau 6 : 1 sesuai tingkat keasinan yang diinginkan, lumuri telur dengan adonan abu dan simpan dalam wadah/ember dan simpan ditempat sejuk selama 2-3 minggu
- Teknik Serbuk Bata Merah : buat adonan serbuk bata merah dan garam dengan perbandingan 4 : 1 atau 6 : 1 sesuai tingkat keasinan yang diinginkan, lumuri telur dengan adonan abu dan simpan dalam wadah/ember dan simpan ditempat sejuk selama 2-3 minggu
- Teknik Air Garam : buat larutan dengan campuran air dan garam, dengan perbandingan 2 : 1 atau 4 : 1 sesuai tingkat keasinan yang diinginkan, masukan dalam wadah tertutup kemudian masukan telur dan diamkan sampai telur tenggelam
- Untuk variasi telur silahkan tambah varian rasa atau warna selama proses pengasinan, misalnya telur pedas, telur rendang, telur bawang, dll
3. Tahap Pemanenan : setelah 2-3 minggu proses pengasinan telur asin siap dipanen, bersihkan telur dengan dicuci sampai bersih, kemudian rebus telur selama 15-30 menit, untuk memberikan variasi rasa bisa diolah dengan diasap atau dioven. kemudian siap dikemas dan dipasarkan.