081296718180 mastrie90@gmail.com

A. PENGANTAR

Quotient berasal dari bahasa inggris yang artinya hasil dari suatu bagian yang lebih umum digunakan untuk menyatakan tingkat atau nilai atau skor dari bagian kecerdasan atau sering disebut dengan tingkat/nilai/skor kecerdasan seseorang. Sedangkan kecerdasan merupakan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

Perkembangan kecerdasan seseorang sangat tergantung atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, pada kondisi sekarang ini yang masuk dalam tahapan atau era Society 5.0 dan Industry 4.0. Tahapan Era Society, terdiri dari :

    • Society 1.0 : Era berburu dan manusia baru mengenal tulisan
    • Society 2.0 : Era pertanian di mana manusia mengenal cocok tanam
    • Society 3.0 : Era industri di mana manusia mulai menggunakan mesin untuk aktivitas sehari-hari
    • Society 4.0 : Era teknologi komputer hingga internet untuk menunjang kegiatan manusia
    • Society 5.0 : Era teknologi di mana semua teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri, seperti AI dan robot

Sedangkan Tahapan Era Industry, meliputi :

    • Revolusi Industri 1.0, dimulai pada pertengahan abad ke 18  (tahun 1750 – 1850) dengan adanya revolusi besar-besaran pada sektor pertanian, manufaktur, pertambangan dan transportasi.

    • Revolusi Industri 2.0, dimulai pada awal abad 20 (tahun 1850 -1940)  dengan adanya listrik, perkembangan pipa gas, air dan alat komunikasi.
    • Revolusi Industri 3.0, dimulai setelah perang kedua (tahun 1970 – 2000), dengan ditemukannya ponsel genggam/handphone, mesin kontrol, dan komputer.
    • Revolusi Industri 4.0, dimulai awal abad 21, dengan diawali dari revolusi internet, penyimpanan awan (cloud), AI, sistem fisik fiber, dan robotik, IOT

Era Society 5.0 dan Industry 4.0 sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang serba digital, sehingga kita sangat dituntut untuk mempunyai kemampuan atau kecerdasan yang mumpuni agar dapat survive, yang meliputi kecerdasan intelegensi, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan digital yang sering disebut dengan Quad Quotient “4Q”.

B. INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ)

Merupakan kemampuan seseorang untuk menalar, memecahkan masalah, belajar, memahami gagasan, berpikir, dan merencanakan sesuatu.yang melibatkan logika matematis, untuk mengetahui tingkat IQ sesorang dilakukan denga tes IQ, yang hasilnya dapat dikelompokkan, sbb :

    • Skor IQ 70–79, menandakan tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
    • Skor IQ 80–90, menandakan tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal atau disebut Dull Normal
    • Skor IQ 91–110, menandakan tingkat IQ normal atau rata-rata
    • Skor IQ 111–120, menandakan tingkat IQ tinggi dalam kategori normal atau disebut Bright Normal
    • Skor IQ 120–130, menandakan tingkat IQ superior
    • Skor IQ diatas 131, menandakan tingkat IQ sangat superior atau jenius

Skor IQ masih berpotensi untuk terus ditingkatkan dengan mengasah kemampuan seseorang atau melalui pendidikan formal.

C. EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

Merupakan kemampuan seseorang dalam mengatur emosi, menjaga dan memilih cara dalam pengungkapkan lewat kesadaran diri, pengendalian diri, empati, motivasi dan keterampilan sosial, Adapun komponen kecerdasan emosional meliputi :

    • Kesadaran Diri, merupakan kesadaran dalam mengenal bagaimana keadaan dirinya sendiri
    • Regulasi Diri, rmerupakan pengaturan emosional yang baik
    • Ketrampilan Sosial, merupakan kemampuan berinteraksi sosial dengan baik
    • Empati, merupakan kemampuan dalam memahami perasaan orang lain
    • Motivasi, merupakan kemampuan dalam memotivasi diri sendiri (intrinsik)

Level kecerdasan emosional sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, adapun ciri-ciri orang yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik, antara lain :

    • Mampu mengenali perasaan diri sendiri.
    • Dapat membaca perasaan orang lain.
    • Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
    • Tidak mudah merasa tersinggung atau baper.
    • Lebih cenderung menjadi sosok pendengar yang baik.
    • Memiliki cara berpikir terbuka dan menerima pendapat orang lain.
    • Tidak malu untuk meminta maaf lebih dulu.

D. SPIRITUAL QUOTIENT (SQ)

Merupakan kemampuan yang berhubungan dengan hati nurani dan kepercayaan yang hakiki dalam memilah hal yang baik dan buruk dan dapat menempatkan pada tempatnya. Adapun aspek kecerdasan spiritual menurut Ary Ginanjar, meliputi :

    • Shiddiq, merupakan kejujuran dalam segala lini kehidupan
    • Istiqomah, merupakan kekonsistenan dalam menjalankan keyakinannya
    • Fathanah, merupakan kemahiran dalam bidang tertentu
    • Amanah, merupakan tanggung jawab dalam menjalankan semua kegiatan
    • Tablig, merupakan menyampaikan atau menyebarkan hal baik/positif

Level kecerdasan spiritual seseorang sangat ditentukan oleh tingkat keimanan dan ketaqwaan dalam menjalakan perintah-Nya

E. DIGITAL QUOTIENT (DQ)

Merupakan kemampuan sosial, emosional dan kognitif yang memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan tuntutan kehidupan digital. Adapun kecerdasan digital meliputi 8 ketrampilan, yaitu :.

    • Identitas digital, merupakan kemampuan untuk membuat dan mengelola identitas dan reputasi online.
    • Penggunaan digital, merupakan kemampuan untuk menggunakan perangkat dan media digital,
    • Keselamatan digital, merupakan kemampuan untuk mengelola risiko secara online (contohnya cyberbullying, grooming, radikalisasi) serta konten bermasalah (misalnya konten kekerasan dan cabul) dan untuk menghindari dan membatasi risiko tersebut.
    • Keamanan digital, merupakan kemampuan untuk mendeteksi ancaman cyber (contoh hacking, penipuan, malware), memahami praktik terbaik dan menggunakan alat-alat keamanan yang cocok untuk perlindungan data.
    • Kecerdasan emosional digital, merupakan kemampuan untuk berempati dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain secara online.
    • Komunikasi digital, merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain dalam menggunakan teknologi dan media digital.
    • Melek digital atau literasi digital, merupakan kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, berbagi dan membuat konten sebaik kompetensi dalam berpikir komputasi.
    • Hak digital, merupakan kemampuan untuk memahami dan menjunjung tinggi hak-hak pribadi dan hukum, termasuk hak untuk privasi, kekayaan intelektual, kebebasan berbicara dan perlindungan dari ujaran kebencian.

Level kecerdasan digital dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pendiikan formal/informal