Nyamuk merupakan serangga berukuran 3 – 6 mm, masuk dalam keluarga Culicidae dan dikenal dengan gigitannya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan manusia, antara lain :
- Malaria : disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
- Demam Berdarah (Dengue) : disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
- Chikungunya : disebabkan oleh virus chikungunya yang juga ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
- Zika Virus : disebabkan oleh virus Zika yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Secara umum nyamuk mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut :
- Nyamuk memiliki tubuh yang ramping dengan dua sayap yang transparan.
- Antena mereka biasanya panjang dan berbulu.
- Nyamuk betina memiliki proboscis yang panjang untuk menggigit dan menghisap darah sebagai sumber protein untuk berkembang biak.
- Nyamuk jantan umumnya lebih kecil daripada betina dan tidak menggigit manusia, tetapi memakan nektar bunga.
Adapun nyamuk memiliki siklus hidup yang meliputi beberapa tahap, yaitu :
- Telur : nyamuk betina bertelur di air atau di tempat-tempat lembap lainnya, berusia 2 hari
- Larva : telur menetas menjadi larva yang hidup di dalam air. Mereka makan mikroorganisme dan debris organik, berusia 2 – 3 hari
- Pupa : larva berubah menjadi pupa yang juga hidup di dalam air, berusia 2 – 3 hari
- Dewasa : setelah beberapa hari, pupa berubah menjadi nyamuk dewasa dan keluar dari air untuk mencari makanan, berkembang biak, usia nyamuk betina 40 – 60 hari dan nyamuk jantan 10 – 20 hari
Sedangkan jenis-jenis nyamuk, antara lain :
- Nyamuk Anopheles : dikenal sebagai penular malaria, menggigit pada malam hari.
- Nyamuk Aedes aegypti : penular demam berdarah (dengue), Zika virus, dan chikungunya, menggigit pada siang hari dan berkembang biak di genangan air.
- Nyamuk Aedes albopictus : atau “nyamuk harimau Asia,” penular penyakit dengue, Zika, dan chikungunya, menggigit pada siang hari.
- Nyamuk Culex : penular virus West Nile, ensefalitis Jepang, dan filariasis, menggigit pada malam hari.
- Nyamuk Mansonia : penular filariasis dan ensefalitis Ross River, berkembang biak di genangan air bersih.
- Nyamuk Anopheles quadrimaculatus : penyebab malaria di Amerika Utara.
- Nyamuk Psorophora : penular penyakit seperti virus Eastern equine encephalitis.
- Nyamuk Culiseta : cenderung menggigit burung dan ditemukan di daerah rawa-rawa.
- Nyamuk Coquillettidia : penular virus Saint Louis encephalitis.
- Nyamuk Uranotaenia : ditemukan di rawa-rawa dan memakan nektar.
Setiap jenis nyamuk memiliki karakteristik yang berbeda dalam penyebaran penyakit. untuk itu perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk dan potensi penularan penyakit, salah satunya dengan menggunakan perangkap nyamuk.
OVITRAP ATAU MOSQUITOTRAP
Ovitrap atau Oviposition trap berasal dari kata Ovi = Telur dan Trap = Perangkap, merupakan alat yang dipakai untuk memutuskan siklus hidup nyamuk sebelum menjadi pupa nyamuk dan berubah menjadi nyamuk secara sederhana, atau sering disebut dengan Mosquito Trap atau perangkap nyamuk, Ovitrap terbuat dari botol bekas, yang dipotong menjadi 2 bagian, kemudian bagian atasnya dimasukan terbalik, dan diisi cairan Aktraktan. yang digambarkan sebagai berikut :
Adapun langkah pembuatannya, dapat digambarkan sebagai berikut :
Adapun jenis aktratan yang digunakan dalam ovitrap sebagai berikut :
- Aktraktan Kimia : campurkan 200 ml air, 60 gr gula merah, 1 sdt ragi dan aduk sampai rata, untuk mempercepat pelarutan bisa menggunakan air panas, sehingga menghasilkan gas CO2
- Aktraktan Herbal : campurkan 200 ml air, 1 sdm bubuk kopi, 1 btg sereh dan dicincang, untuk mempercepat pelarutan bisa menggunakan air panas, sehingga menghasilkan bau yang disukai nyamuk
- Aktraktan Fisika : melalui getaran, suara, warna dan cahaya, biasanya berupa ovitrap elektrik
Cara pemakaian Ovitrap, dengan menaruh pada tempat-tempat yang banyak dihuni oleh nyamuk atau sarang nyamuk, misalnya dihalaman, ditaman, saluran air, dll