081296718180 mastrie90@gmail.com

Dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, penting untuk selalu menjadikan murid sebagai pusat dalam pengambilan keputusan, dengan membangun ekosistem pembelajaran yang mendukung dan membantu murid untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, dimana murid harus selalu menjadi pertimbangan utama dan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, memastikan bahwa kebutuhan, minat, dan potensi mereka terakomodir secara optimal.

Untuk menjadikan murid sebagai pemimpin dalam pembelajaran, denag memberi kesempatan untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga guru berperan untuk :

  • Mendampingi murid agar potensi kepemimpinannya berkembang sesuai dengan kodrat, konteks, dan kebutuhan.
  • Mengurangi kontrol kita terhadap mereka.

Ketika murid memiliki kontrol atas pembelajarannya, mereka akan mengembangkan “agency,” yaitu kapasitas untuk mempengaruhi hidup mereka melalui tindakan. Dimana agency memungkinkan individu untuk mengatur diri, proaktif, meregulasi diri, dan merefleksikan diri, serta menjadi kontributor aktif dalam hidup mereka. Ada empat sifat inti dari human agency, disingkat IVAR, yaitu :

  • I – Intensi (Intentionality): Agency melibatkan niat yang mencakup rencana tindakan dan strategi, dengan mempertimbangkan keinginan pihak lain untuk mencapai niatan bersama.
  • V – Visi (Forethought): Visi sebagai representasi kognitif dari masa depan memandu dan memotivasi tindakan saat ini, menjadikan individu bersemangat dan bertujuan.
  • A – Aksi (Self-reactiveness): Selain merencanakan dan berpikir ke depan, individu juga mengendalikan diri, membangun tindakan yang tepat, dan mengatur eksekusinya.
  • R – Refleksi (Self-reflectiveness): Individu yang memiliki agency merefleksikan efikasi diri, ketepatan pikiran dan tindakan, serta kebermaknaan upaya, melakukan perbaikan jika diperlukan, menunjukkan kemampuan metakognitif yang kuat

Ketika murid menjadi pemimpin dan berperan aktif dalam pembelajarannya, maka hubungan antara guru dan murid akan berubah menjadi kemitraan. Dalam hubungan kemitraan ini, murid akan :

  • Berusaha memahami tujuan pembelajaran
  • Menunjukkan keterlibatan dalam proses pembelajaran
  • Menunjukkan tanggung jawab
  • Menunjukkan rasa ingin tahu
  • Menunjukkan inisiatif
  • Membuat pilihan Tindakan
  • Memberikan umpan balik kepada sesama
  • Memperhatikan kemampuan, kebutuhan, dan minat murid untuk memastikan proses pembelajaran sesuai.
  • Mendorong eksplorasi minat murid dengan memberikan tugas terbuka.
  • Menawarkan kesempatan untuk kreativitas dan pengambilan risiko.
  • Menyesuaikan tingkat bantuan berdasarkan informasi yang dimiliki.
  • Menunjukkan minat dan keingintahuan dalam menanggapi aktivitas murid untuk memperluas pemikiran mereka

Menumbuh kembangkan kepemimpinan murid membantu mereka mengembangkan profil positif yang mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila, yang meliputi :

  • Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
  • Berkebinekaan global
  • Bergotong royong
  • Mandiri
  • Bernalar kritis
  • Kreatif

Peran guru adalah menciptakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana siswa dapat menyuarakan pikiran mereka, menetapkan niat mereka, memutuskan bagaimana melaksanakan niat tersebut, dan merefleksikan tindakan mereka, yang me;iputi 3 aspek, yaitu :

  • Suara (voice), adalah pandangan, perhatian, dan gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan, serta berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya
  • Pilihan (Choice), adalah memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih berbagai kesempatan dalam konteks sosial, lingkungan, dan pembelajaran
  • Kepemilikan (Ownership), sesuatu yang berkembang dalam struktur dan proses yang menghormati otonomi, kekuasaan, suara, dan tanggung jawab terhadap orang lain

tujuh karakteristik lingkungan yang penting untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, yaitu :

  • Lingkungan Positif
  • Keterampilan Berinteraksi Sosial
  • Keterampilan Pencapaian Tujuan
  • Memahami Kekuatan Diri
  • Wawasan dan Visi
  • Keaktifan Murid
  • Daya Lenting dan Sikap Tangguh

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menegaskan pentingnya kemitraan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat melalui konsep “Tri Sentra Pendidikan”. Kemitraan ini berdasarkan gotong royong, kesetaraan, saling percaya, saling menghormati, dan kesiapan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang mempromosikan karakter dan budaya prestasi bagi peserta didik. Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid ‘berada’ dalam lintas komunitas. Mereka dapat
berada sekaligus pada :

  • Komunitas keluarga, anggotanya dapat terdiri orang tua, kakak, adik, pengasuh, dsb
  • Komunitas kelas dan antar kelas, anggotanya dapat terdiri teman sesama murid, guru
  • Komunitas sekolah, anggotanya dapat terdiri dari kepala sekolah, pustakawan, penjaga sekolah, laboran, penjaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin, dsb
  • Komunitas sekitar sekolah, anggotanya dapat terdiri dari RT/RW, tokoh masyarakat setempat, puskesmas, tokoh agama setempat, dsb
  • Komunitas yang lebih luas, anggotanya dapat terdiri dari organisasi masyarakat, dunia usaha, media, universitas, DPR, dsb

BAGJA merupakan akronim dari 5 langkah utama atau tahapan dalam manajemen perubahan, yang digunakan dalam sebuah proses Inkuiri Apresiatif dan mempunyai tujuan, yaitu :

  • Buat Pertanyaan Utama (devine), digunakan sebagai penentu arah perubahan apa yang diinginkan. Mama bisa bertanya tentang bagaimanakah peningkatan pencapaian peserta didik di semua kelas?
  • Ambil Pelajaran (discover), dalam melakukan tahapan ini, pengalaman individu atau kelompok dapat diambil.
  • Gali Mimpi Bersama (dream), tahapan ini menuntut komunitas sekolah termasuk murid, guru, kepala sekolah, dan staff sekolah memberikan pemahaman kalau mimpi atau cita-cita itu penting. bisa mulai dari pertanyaan, apakah kebiasaan-kebiasaan baru yang bisa kita bayangkan akan terjadi di masa depan?
  • Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan (design), pada tahap ini dapat mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dan mengambil keputusan-keputusan.
  • Atur Eksekusi (deliver). Tahapan ini membantu transformasi rencana menjadi nyata

 

LAMPIRAN :