081296718180 mastrie90@gmail.com

Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam (PM) merupakan pendekatan pembelajaran yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran sesuai prinsip berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu. Kerangka kerja PM terdiri atas empat komponen, yaitu : dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran, pengalaman belajar, kerangka pembelajaran.

Dimensi profil lulusan merupakan kompetensi utuh yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan pendidikan, adapun profil lulusan terdiri atas delapan dimensi, yaitu :

  • Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tercermin dalam perilaku yang berakhlak mulia, penuh kasih, serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
  • Kewargaan, kesadaran untuk berkontribusi terhadap kebaikan bersama sebagai warga negara dan warga dunia
  • Penalaran kritis, mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi
  • Kreativitas, mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat
  • Kolaborasi, mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab
  • Kemandirian, mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain
  • Kesehatan, mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin (well-being)
  • Komunikasi, menyampaikan ide, gagasan, dan informasi dengan jelas serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi

Prinsip pembelajaran menjadi landasan penting yang memastikan proses belajar berjalan efektif, yang meliputi tiga prinsip utama yang mendukung PM, yaitu :

  • Berkesadaran, merupakan pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri
  • Bermakna, dimana peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya secara kontekstual
  • Menggembirakan, merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi

Ketiga prinsip pembelajaran dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, merupakan bagian integral dari pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya, yang meliputi :

  • Olah pikir (intelektual), merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah
  • Olah hati (etika), merupakan proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual
  • Olah rasa (estetika), merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia
  • Olah raga (kinestetik), merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani.

Pembelajaran Mendalam memberikan pengalaman belajar melalui proses yang dialami individu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, atau nilai, yang terjadi di berbagai lingkungan, seperti di sekolah, tempat kerja, rumah, atau dalam kehidupan sehari-hari, dan melibatkan interaksi dengan materi pelajaran, guru, teman sejawat, atau lingkungan. Pengalaman belajar merupakan aktivitas yang diberikan guru dalam PM yang berkaitan dengan taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) dan taksonomi Bloom, yang meliputi :

  • Memahami, bertujuan membangun kesadaran peserta didik terhadap tujuan pembelajaran, mendorong peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar peserta didik dapat memahami secara mendalam
    konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks
  • Mengaplikasi, merupakan pengalaman belajar yang menunjukkan aktivitas peserta didik mengaplikasikan pengetahuan secara kontekstual, dalam bentuk pengalaman belajar pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan lain-lain
  • Merefleksi, merupakan proses saat peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan, yang bertujuan untuk memahami sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, serta mengeksplorasi kekuatan, tantangan, dan area yang perlu diperbaiki

Kerangka pembelajaran merupakan panduan sistematis untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembelajaran yang bermakna, reflektif, dan kontekstual melalui praktik, lingkungan, dan kemitraan yang terencana, yang melibatkan empat komponen penting yang saling mendukung dan membentuk pengalaman belajar yang holistik bagi peserta didik, yaitu :

  • Praktik pedagogis, merujuk pada strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan
  • Kemitraan pembelajaran, membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional.
  • Lingkungan pembelajaran, menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung PM
  • Pemanfaatan teknologi digital, sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual.

Secara umum kerangka kerja Pembelajaran Mendalam dapat digambarkan sebagai berikut :