Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan, perkembangan dan pencapaian belajar murid, yang mempunyai 5 prinsip :
- Asesmen merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran
- Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi umpan balik
- Asesmen dirancang secara adil, proposional, valid dan reliabel
- Asesmen merupakan laporan kemajuan belajar dan pencapaian siswa bersifat sederhana dan informatif.
- Hasil asesmen digunakan oleh, guru, siswa, tenbaga kependidikan dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu Pendidikan.
Secara umum fungsi asesmen ada 3, yaitu :
- Assessment as learning, merupakan asesmen sebagai proses pembelajaran yang digunakan untuk refleksi dan bersifat formatif, dilakukan dengan cara penilaian diri sendiri dan penilaian antar teman
- Assessment for learning, merupakan asesmen untuk perbaikan pembelajaran yang digunakan sebagai umpan balik dan bersifat formatif,
- Assessment of learning, merupakan asesmen pada akhir pembelajaran yang digunakan untuk evaluasi akhir dan bersifat sumatif,
Sedangkan pendekatan asesmen ada 3, yaitu :
- Asesmen diagnostic, dilakukan diawal pembelajaran atau topik baru untuk mengetahui kapasitas siswa
- Asesmen formatif dilakukan terintegrasi dalam prose pembelajaran, melibatkan siswa dan focus pada kemajuan penguasaan siswa, dapat dilakukan dengan cara :
-
- Penilaian diri (self assessment)
- Penilaian antar teman (peer assessment)
- Refleksi metakognitif, kapabilitas belajar siswa dalam memahami bagaimana cara belajar yang efektif untuk meraih kesuksesan belajar
- Asesmen sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi atau pada akhir semester, Adapun fungsinya, yaitu :
-
- Mengetahui pencapaian hasil belajar murid pada periode tertentu
- Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria ketercapaian yang sudah ditetapkan
- Umpan balik untuk merancang/perbaikan proses pembelajaran berikutnya
- Melihat kekuatan dan kelemahan belajar siswa
Adapun Teknik penilaian yang bisa digunakan pada asesmen sumatif, antara lain : praktik, produk, projek, tes tertulis, sedangkan dokumentasinya bisa berupa portofolio, rubrik dan nilai.
Sedangkan teknik asesmen yang dapat digunakan, antara lain :
- Teknik asesmen observasi, yaitu untuk pengamatan siswa secara berkala atau rutin
- Teknik asesmen performa, yaitu untuk mengetahui performa siswa meliputi projek, portofolio, produk dan praktik
- Teknik asesmen tes tertulis/lisan, yaitu mengetahui pengetahuan siswa
Instrumen yang digunakan dalam asesmen, meliputi :
- Instrumen Rubrik, menggunakan kriteria dan skor tertentu
- Instrumen Ceklist, menggunakan daftar informasi atau elemen
- Catatan Anekdotal, menggunakan catatan singkat atau emoji
- Lembar Amatan, menggunakan catatan perkembangan kompetensi siswa
Untuk format asesmen, dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
- Asesmen Tradisional, mengukur kemampuan siswa dalam waktu singkat dan pada level pengetahuan serta pemahaman, meliputi tes tertulis dan lisan
- Asesmen Alternatif, mendokumentasikan kemampuan siswa berdasarkan proses dan lebih menyeluruh, meliputi : pertanyaan terbuka, portofolio, projek, praktik, produk, bermain peran, demonstrasi
Hal yang harus diperhatikan dalam Menyusun atau membuat asesmen, antara lain :
- Capaian Pembelajaran (CP), kompetensi yang dicapai siswa di tiap fase
- Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), kompetensi yang dicapai ditiap tahapan pembelajaran pada suatau fase
- Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP), diturunkan dari indicator asesmen yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran, sehingga dapat merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis Tingkat penguasaan kompetensi siswa
Dengan demikian asesmen merupakan salah satu cara mendaptkan informasi tentang ketercapaian tujuan pembelajaran, dan KKTP bukan merupakan standar minimum. Untuk mendapatkan asesmen yang bermakna dapat melibatkan siswa secara aktif, sehingga dapat membangkitkan pola pikir bertumbuh.
Pola pikir bertumbuh merupakan kecerdasan dan bakat dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu, usaha dan belajar yang diikuti dengan kesungguhan dan ketekunan. Ada 7 prinsip pola piker bertumbuh, yaitu :
- Kesalahan dalam belajar adalah wajar
- Belajar bukan tentang kecepatan tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam
- Ekspetasi guru yang positif tentang kemampuan siswa akan sangat mempengaruhi performa siswa
- Setiap anak unik
- Pengkondisian lingkungan belajar baik fisik maupun psikis, disekolah maupun di rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar
- Melatih dan membiasakan siswa untuk : self asesmen, peer asesmen, refleksi diri, peer feedback
- Umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar siswa
STUDI KASUS : MELAKUKAN ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN
Asesmen diawal pembelajaran atau asesmen diagnosis merupakan asesmen formatif untuk mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar siswa, yang digunakan sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dengan demikian asesmen diagnostic dapat memetakan/mapping kompetensi, kekuatan dan kelemahan siswa, Adapun tahapan asesmen diagnotis ada 6, yaitu :
- Menganalisis rapor siswa tahun sebelumnya
- Mengidentifikasi kompetensi yang akan diajarkan
- Menyusun instrument asesmen untuk mengukur kompetensi siswa
- Menggali informasi tentang siswa, seperti latar belakang keluarga, minat, motivasi dan sarpras belajar
- Melaksanakan asesmen dan mengolah hasilnya
- Menggunakan data hasil asesmen untuk merencanakan pembelajaran yang lebih bermakna dan tepat sasaran
Berikut penerapan asesmen diagnostik pada mapel PKWU :
- Dilakukan di awal tahun pembelajaran
- Materi tentang gaya belajar
- Membuat aplikasi survey gaya belajar berbasis web dengan memanfaatkan google form, sheet dan docs
- Siswa melakukan survey tipe belajar di https://www.trie.my.id/gaya-belajar/
- Hasilnya tiap siswa mendapat sertifikat gaya belajar, bisa dilihat contohnya
- Hasil analisa survey gaya belajar bisa dilihat disini
- Adapun rekomendasinya untuk proses pembelajaran dengan menggunakan model projek karena hampir mayoritas siswa bergaya belajar kinestetik dengan pendekatan praktik dan demonstrasi.
Untuk Umpan Balik silahkan isi formulir dibawah ini atau lihat disini…… :